10 Momen Ikonik dalam Sejarah Olimpiade yang Tak Terlupakan
10 Momen Ikonik dalam Sejarah Olimpiade panggung olahraga terbesar yang tidak hanya menampilkan kehebatan atlet, tetapi juga menghadirkan momen-momen yang abadi dalam ingatan dunia. Dari prestasi luar biasa hingga peristiwa yang menggugah emosi, berikut adalah 10 momen ikonik dalam sejarah Olimpiade yang tak akan terlupakan.
1. “Hitungan Sempurna” Nadia Comăneci (Montreal 1976)
Dalam usia 14 tahun, pesenam asal Rumania, Nadia Comăneci, menjadi atlet pertama yang meraih skor sempurna 10.0 di cabang senam artistik. Penampilannya di Olimpiade Montreal tidak hanya mengubah standar senam, tetapi juga membuat dunia terpesona oleh bakat dan ketenangannya.
2. Jesse Owens Melawan Rasisme (Berlin 1936)
Di tengah atmosfer Jerman Nazi yang mendukung supremasi ras, Jesse Owens, atlet kulit hitam asal Amerika Serikat, memenangkan empat medali emas di cabang atletik. Prestasinya menjadi simbol keberanian dan semangat melawan diskriminasi rasial.
3. “Black Power Salute” (Mexico City 1968)
Tommie Smith dan John Carlos, peraih medali emas dan perunggu lari 200 meter, mengangkat tangan mereka dengan sarung tangan hitam saat penghormatan di podium. Aksi ini menjadi simbol protes terhadap ketidakadilan rasial di Amerika Serikat, meski mereka harus menghadapi kontroversi dan kecaman.
4. Miracle on Ice (Lake Placid 1980)
Tim hoki es Amerika Serikat, yang berisi pemain amatir, mengalahkan Uni Soviet, tim unggulan yang mendominasi olahraga ini selama bertahun-tahun. Kemenangan 4-3 di semifinal ini menjadi salah satu momen olahraga paling inspiratif dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin.
Baca juga : 10 Pertandingan Sepak Bola Terbaik Sepanjang Masa
5. Rekor Dunia Usain Bolt (Beijing 2008)
Sprinter asal Jamaika, Usain Bolt, mengejutkan dunia dengan memenangkan final lari 100 meter dengan waktu 9,69 detik, meski sempat melambat di garis finis untuk merayakan kemenangannya. Aksinya mencerminkan dominasi dan kepercayaan dirinya di trek.
6. Cathy Freeman dan Momen Rekonsiliasi (Sydney 2000)
Cathy Freeman, pelari Australia keturunan Aborigin, memenangkan medali emas di nomor 400 meter. Ia berlari mengenakan pakaian balap ikonik dan membawa pesan rekonsiliasi antara masyarakat asli Australia dan bangsa lainnya, membuat seluruh negeri bersatu dalam kebanggaan.
7. Kemenangan Triumphal Michael Phelps (Beijing 2008)
Perenang asal Amerika Serikat, Michael Phelps, memecahkan rekor dengan meraih delapan medali emas dalam satu Olimpiade, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Mark Spitz. Penampilannya menegaskan statusnya sebagai salah satu atlet terbesar sepanjang masa.
8. Larisa Latynina Mendominasi Senam (Melbourne 1956 – Tokyo 1964)
Larisa Latynina dari Uni Soviet mencatat rekor luar biasa dengan meraih 18 medali Olimpiade sepanjang kariernya, termasuk sembilan emas. Prestasinya ini bertahan selama puluhan tahun sebagai yang tertinggi dalam sejarah Olimpiade hingga dikalahkan oleh Michael Phelps.
9. Simone Biles dan Keputusan Berani (Tokyo 2020)
Simone Biles, salah satu pesenam terbaik sepanjang masa, membuat keputusan mengejutkan untuk mundur dari beberapa final demi kesehatan mentalnya. Aksinya membuka diskusi global tentang pentingnya kesehatan mental dalam dunia olahraga.
10. Penampilan Legendaris Abebe Bikila (Roma 1960)
Abebe Bikila, pelari maraton asal Ethiopia, memenangkan emas dengan berlari tanpa sepatu. Ia menjadi atlet Afrika pertama yang memenangkan medali emas, membawa kebanggaan besar bagi benua Afrika dan kisah yang menginspirasi dunia.
Momen-momen ikonik ini menunjukkan bahwa Olimpiade bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga panggung yang menggambarkan keberanian, solidaritas, dan kemanusiaan. Setiap peristiwa menciptakan warisan yang terus hidup dalam sejarah, menginspirasi generasi masa depan untuk mengejar mimpi dan melampaui batas.